Unsur-Unsur Golongan IVB



UNSUR-UNSUR GOLONGAN IV B

Penulis
Nama               : 1. Elsie Tiara Pramesti          (1313023024)
  2. Raudatul Jannah                (1313023066)
  3. Retanisa Mentari               (1313023068)
  4. Wayan Gracias                  (1313023090)
  5. Yusi Zulianti                     (1313023094)
P.S.                  : Pendidikan Kimia (B)

Mata Kuliah    : Sejarah Kimia
Dosen              : 1. Dr. Ratu Beta Rudibyani, M.Si





Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Bandarlampung
16 Mei 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah Sejarah Kimia dengan materi yang  berkenaan dengan sejarah, sifat, dan kegunaan unsur-unsur golongan IVB dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada Ibu Dr. Ratu Beta Rudibyani, M.Si selaku dosen mata kuliah Sejarah Kimia yang telah membimbing penulis selama proses pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik secara isi maupun bahasa yang digunakan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan  kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


Bandarlampung, 16 Mei 2014


                                                                   Penulis





DAFTAR ISI

Halaman
COVER……………………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
iii


I.          PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………
1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………...
1
1.3  Tujuan……………………………………………………………….
2
II.       PEMBAHASAN

2.1 Titanium…..…………………………………………………............
3
2.2  Zirkonium…..……………………………………………….............
6
2.3  Hafnium…..........................................................................................
9
2.4  Rutherfordium....................................................................................
12
III.    PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….
15
3.2 Saran………………………………………………………………...
15


DAFTAR PUSTAKA




I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Unsur-unsur golongan IVB merupakan unsur-unsur golongan transisi yang sering disebut sebagai golongan transaktinida. Unsur-unsur dalam golongan IVB terdiri dari Titanium (Ti), Zirkonium (Zr), Hafnium (Hf), dan Rutherfordium (Rf). Logam-logam ini sangat keras dan memiliki titik leleh dan titik cair yang tinggi.
Tiap-tiap unsur yang terdapat dalam golongan IVB ini memiliki karakteristik atau sifat masing-masing unsur, dan beberapa dari unsur-unsur ini telah banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan tertentu, seperti Titanium digunakan untuk bahan pesawat terbang, Zirkonium untuk pembuatan baja, Hafnium untuk membuat batang kendali reaktor yang digunakan dalam kapal selam nuklir, dan Rutherfordium yang hanya dapat disintesis dan bersifat amat radioaktif. Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur golongan IVB ini perlu diketahui dan dipelajari terutama oleh mahasiswa yang mengambil studi dalam bidang kimia, agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur didalamnya.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya adalah:
a.       Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVB?
b.      Apa saja unsur-unsur golongan IVB?
c.       Apa saja sifat dan kegunaan dari unsur golongan IVB?

1.3     Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVB
b.      Mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada golongan IVB
c.       Mengetahui sifat dan kegunaan dari unsur-unsur golongan IVB




II. PEMBAHASAN


2.1   Titanium

2.1.1      Sejarah Titanium

Titanium berasal dari bahasa latin titans, yang berarti anak pertama bumi dalam mitologi romawi. Ditemukan oleh Gregor di tahun 1971 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1975. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Petterson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bim baja.

2.1.2      Sumber Titanium

Unsur titanium relatif melimpah pada kulit bumi ± 0.6%. Titanium ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaanTiO2 sebanyak 12.1%. garis-garis titanium oksida sangat jelas terlihat di spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada

kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenite, dan sphene dan terdapat dalam titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam tumbuh-tumbuhan, dan dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik di laboratorium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan cara mendekomposisikan iodanya.
Mineral utama sumber titanium
1.      FeTiO3 (Iron Titanium Oxide)
Kegunaan: sebagian besar digunakan sumber bijih Titanium, sebagian kecil untuk bijih besi, sebagai bahan furnace, penghalus dan sebagai mineral spesimen.

2.      TiO2
Kegunaan: sebagai bijih titanium, pigmen, dan sebagai batuan ornamen seperti quartz.
            Beberapa proses untuk memperoleh logam titanium
            Proses Kroll
            Prinsip :
-          Mineral Ti direaksikan dengan gas klor pada karbon pada nyala merah.
-          Didestilasi untuk menghilangkan FeCl4
-          Direduksi dengan Mg pada 800ºC dengan atmosfer argon. MgCl2 berlebih diuapkan pada 1000ºC.
            Proses van Arkel de Boer
             Prinsip:
-          Direaksikan sebagai TiI4
-          Proses pemurnian melalui evaporator
-          Skala laboratorium

2.1.3      Sifat-Sifat Titanium
Titanium murni merupakan logam putih perak yang sangat berbahaya. Titanium murni dapat larut dalam larutan asam pekat, misalnya pada larutan asam sulfat, tetapi tidak larut dalam air. Titanium tidak ditemukan bebas di alam. Titanium merupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam organik lainnya, gas klor, dan solusi klorida. Titanium murni diberitakan dapat menjadi radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah positron dan sinar gamma.
Sifat fisika:
Simbol                          : Ti
Massa atom                  : 47.88
Titik didih                    : 3560 K
Massa jenis                   : 4.54 g/cm3
Konduktivitas listrik    : 2.6x106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas        : 1.54
Konfigurasi elektron    : [Ar]3d2 4s2
Potensial ionisasi          : 6.82 V
Titik Lebur                   : 1935 K
Bilangan Oksidasi        : 4.3
2.1.4      Kegunaan Titanium
Titanium sangat penting sebagai agen campuran logam dengan alumunium, molibdenum, mangan, besi, dan beberapa logam lainnya. Campuran logam titanium digunakan terutama untuk bahan pesawat terbang dan misil, dimana logam ringan, kuat dan tahan suhu tinggi diperlukan. Titanium sekuat baja, tetapi 45% lebih ringan. Ia 60% lebih berat daripada alumunium, tetapi dua kali lebih kuat. Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air lautdan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin. Anoda titanium yang dilapisi platinum telah digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi air garam. Titanium diproduksi secara buatan untuk permata. Safir dan rubi menunjukkan asterism sebagai hasil keberadaan TiO2. Titanium dioksida sangat banyak digunakan untuk cat rumah dan cat lukisan karena permanen dan memiliki sifat penutup yang baik. Pigmen titanium oksida merupakan aplikasi yang terbanyak untuk unsur ini. Cat titanium merupakan reflektor sinar infra yang sangat bagus dan banyak digunakan pada tempat-tempat pengamatan matahari (solar observatories) dimana panas dapat mengganggu pengamatan. Titanium tetraklorida digunakan untuk mengiridasi gelas. Senyawa ini mengeluarkan asap tebal di udara. Titanium juga digunakan dalam rudal, kapsul ruang angkasa, dan proses pembedahan, seta digunakan sebagai deoxidizer dan denitrogenizer untuk mrnghilangkan oksigen dan nitrogen pada leburan logam.

2.2            Zirkonium

2.2.1      Sejarah Zirkonium (Zn)

Zirkonium ditemukan oleh Martin Klaproth pada tahun 1789. (Persia: zargun, seperti emas). Nama zirkon kemungkinan berasal dari bahasa Persia zargun yang memberikan deskripsi warna batu permata yang sekarang dikenal sebagai zircon, jargon, hyacinth, atau ligure. Mineral ini, dalam berbagai variasinya disebut juga dalam Injil. Zirkonium merupakan salah satu unsur logam transisi golongan IVB yang dalam keadaan murninya terdapat dalam dua bentuk, yaitu kristal lunak berwarna putih dan mudah diubah bentuk, sedangkan bentuk yang lain adalah serbuk hitam kebiruan.
Di alam, zirkonium terdapat pada lapisan-lapisan bumi dan tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk silikat pada mineral zirkon dan sebagai oksida pada mineral baddeleyite. Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.
Zirkonium banyak didapatkan dalam batuan vulkanik, basalt, dan batuan granit. Dalam jumlah sedikit zirconium terdapat pada banyak mineral seperti mineral titanat, tantolo niobat, tanah jarang, silikat, dan sebagainya. Dalam jumlah agak besar, zirkonium terdapat pada mineral baddeleyit dan mineral zircon atau campuran dari zircon dioksida dan zircon silikat (ZrSiO4). Zirconium mempunyai dua bentuk allotropi yaitu α dengan struktur hexagonal, stabil pada temperature 863°C ke bawah dan bentuk β dengan struktur kubik berkisi-kisi yang stabil pada temperature 863°C ke atas. Logam zirconium tahan terhadap korosi, tidak bereaksi dengan air, asam (nitrat, sulfat sebagai pelarut) meskipun dengan pemanasan. Pada suhu tinggi, zirkonium dapat bereaksi dengan oksigen, nitrogen, halogen, sulfur, hydrogen maupun karbon. Zirkonium hasil pengolahan dari pasir zircon dalam pemanfaatannya dapat dipadukan dengan unsur-unsur logam lain, yang disebut zircaloy. Logam yang biasa ditambahkan tersebut Antara lain krom (Cr), besi (Fe), nikel (Ni), timah putih (Sn), dan tembaga (Cu).

2.2.3   Sifat Zirkonium
Sifat Fisik dan Kimia
·         Massa atom                        : 91,224 sma
·         Nomor atom                       : 40
·         Konfigurasi elektron          : 2 8 18 10 2
·         Struktur kristal       : heksagonal
·         Titik didih              : 4682 K
·         Titik lebur               : 2128 K
·         Volum atom                       : 14,10 cm3/mol
·         Massa jenis             :6,51 g/cm3
·         Kapasitas panas      : 0,278 J/g K
·         Potensial ionisasi    : 6,84 volt
·         Elektronegatifitas   : 1,33
·         Konduktifitas kalor            : 22,7 W/m K
·         Entalpi pembentukan         : 21 kJ/mol
·         Entalpi penguapan : 590,5 kJ/mol

2.2.4      Kegunaan Zirkonium

Adapun kegunaan dari Zirkonium diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Digunakan untuk pembuatan baja, porselin dan beberapa jenis campuran logam lain.
·         Digunakan dalam tabung hampa untuk menghilangkan sisa gas oksigen, nitrogen, hidrogen dan gas-gas lain yang terdapat di dalamnya.
·         Campuran logam yang dikenal dengan zircaloy-2 dan zircaloy-4, yang mengandung 1,5 % timah digunakan pada reaktor atom.
·         Unsur ini banyak digunakan oleh industri kimia dimana agen-agen korosif digunakan.
·          Zirkonium digunakan sebagai getter dalam tabung vakum, sebagai agen pencampur logam dalam baja, peralatan bedah, primer peledak, filamen bola lampu pijar dan rayon spinnerets.
·         Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron.
·         Berdasarkan ketahanannya terhadap korosi, logam zircon digunakan sebagai bahan tembahan pada pabrik pembuatan pompa, kran, pipa, alat penukar panas, dan tangki bahan kimia.

2.3     Hafnium

2.3.1      Sejarah Hafnium
Penamaan Hafnium berasal dari “Hafnia” (nama Latin untuk Kopenhagen yang merupakan kota asal ditemukannya unsur tersebut). Unsur ini ditemukan oleh Dirk Coster dan George von Hevesey pada tahun 1932 di Kopenhagen, Denmark.
Hafnium tidak terdapat di alam dalam bentuk unsur. Diperoleh dari alvite mineral ([(Hf, Th, Zr) SiO4.H2O]), thortveitite dan zirkon (ZrSiO4 yang biasanya mengandung antara 1 dan 5% hafnium). Sesuai dengan teori Bohr, unsur baru ini diasosiasikan dengan zirkonium. Unsur ini berhasil  ditemukan di zirkon dengan analisis spektroskopi sinar X di Norwegia. Kebanyakan mineral zirkonium mengandung 1- 5% hafnium.
Hafnium pada awalnya dipisahkan dari zirkonium dengan cara rekristalisasi berulang-ulang amonium atau kalium fluorida oleh von Hevesey dan Jantzen. Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan Jan Hendrik de Boer dengan cara menyalurkan uap tetraiodida di atas filamen tungsten yang dipanaskan. Hampir semua logam hafnium sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi tetraklorida dengan magnesium atau dengan sodium (proses Kroll).

2.3.2      Sifat-Sifat Hafnium

Adapun sifat-sifat Hafnium diantaranya adalah sebagai berikut:
Radius Atom
:
1.67 Ã…
Volume Atom
:
13.6 cm3/mol
Massa Atom
:
178.49
Titik Didih
:
4857 K
Radius Kovalensi
:
1.44 Ã…
Struktur Kristal
:
Heksagonal
Massa Jenis
:
13.31 g/cm3
Konduktivitas Listrik
:
3.4 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas
:
1.3
Konfigurasi Elektron
:
[Xe]4f14 5d2 6s2
Formasi Entalpi
:
21.76 kJ/mol
Konduktivitas Panas
:
23 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi
:
6.65 V
Titik Lebur
:
2504 K
Bilangan Oksidasi
:
4
Kapasitas Panas
:
0.14 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan
:
661.07 kJ/mol
Kepadatan
:
13.31g/cm3
Hafnium merupakan logam ductile dengan warna terang perak atau abu-abu baja. Unsur ini  . ifat-sifatnya sangat ditentukan oleh keberadaan unsur zirkonium. Dari semua unsur, zirkonium dan hafnium merupakan dua elemen yang sangat sulit dipisahkan.
Hf mempunyai jari-jari atom yang sama dengan Zr dan oleh karena itu keduanya memiliki sifat yang sama. Walau sifat kimia mereka sangat serupa satu sama lain, berat jenis zirkonium sekitar setengah hafnium. Hafnium yang hampir murni sudah pernah diproduksi dengan zirkonium sebagai unsur yang masih terkandung di dalamnya (impurity). Pada suhu 298 K Hafnium berwujud padat.
Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi, titanium, niobium, tantalum dan beberapa logam lainnya. Hafnium karbida merupakan refractory binary composition, dan nitridanya merupakan the most refractory of all known metal nitrides (m.p. 3310 C). Pada suhu 700 derajat Celcius hafnium mengabsorsi hidrogen untuk membentuk komposisi HfH1.86.
Hafnium memiliki resitansi terhadap alkali, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan oksigen membentuk HfO2,  dengan nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 3305 °C, dengan karbon membentuk HfC, dan boron, sulfur, serta silikon. Hafnium bereaksi secara langsung dengan halogen untuk membentuk tetrahalida, misalnya HFCl4. Hafnium tidak bereaksi dengan air di bawah kondisi normal. Reaksi dengan Udara : Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s).
2.3.3      Kegunaan Hafnium
Hafnium digunakan dalam lampu diisi gas dan lampu pijar, serta merupakan getter efisien untuk mengambil oksigen dan nitrogen. Hafnium digunakan untuk membuat batang kendali reaktor yang digunakan dalam kapal selam nuklir karena kemampuannya untuk menyerap neutron (hampir 600 kali lipat zirkonium) juga memiliki sifat mekanik yang sangat baik dan sangat resistan erhadap korosi. Digunakan sebagai elektroda dalam plasma cutting karena kemampuannya untuk melepaskan elektron ke udara. Unsur ini juga digunakan sebagai aloy dalam besi, titanium, niobium, tantalum, dan paduan logam lainnya.
2.3.4      Bahaya Hafnium
Kehati-hatian perlu dijaga jika membentuk logam hafnium, karena Hafnium yang terbelah-belah kecil dapat terbakar secara spontan di udara dan sangat piroforik (bahan yang dapat terbakar ketika kontak dengan udara pada suhu < 54,44 0C). Jangan terekspos pada hafnium lebih dari 0,5 mg/jam (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu).

2.4     Rutherfordium
Unsur ini merupakan unsur sintetik yang merupakan isotop yang mengalami peluruhan melalui reaksi fisi yang berjalan spontan. Kelimpahannya belum diketahui prosentasenya di alam secara pasti. Rutherfordium adalah unsur kimia dalam tabel periodik berlambang Rf dengan nomor atom 104.Merupakan unsur sintetik yang amat radioaktif. Unsur ini adalah unsur transaktinida pertama dan diperkirakan mempunyai sifat yang mirip dengan Hafnium.

2.4.1      Sejarah Rutherfordium

Pada tahun 1964, para pekerja di Joint Nuclear Research Institute di Dubna, Uni Soviet membombardir plutonium dengan ion-ion neon yang memiliki energi 113 – 115 MeV. Mereka mendeteksi satu isotop hasil fisi spontan dengan menggunakan mikroskop pada gelas khusus tempat jejak-jejak fisi ini terekam. Mereka memperkirakan isotop ini dengan paruh waktu 0.3 ± 0.1 detik merupakan 260-104, diproduksi oleh reaksi berikut:

242Pu + 22Ne -> 104 + 4n.

Ilmuwan-ilmuwan Dubna menyarankan pemberian nama kurchatovium dan simbol Ku untuk unsur 104 untuk menghormati Igor Vasilevich Kurchatov (1903-1960), mantan ketua Riset
Nuklir Uni Soviet. Grup Berkeley percaya bahwa 258-104 yang mereka identifikasikan adalah benar, tetapi tidak seyakin atas eksperimen mereka terhadap 257-104 dan 259-104.
Klaim untuk penemuan dan pemberian nama unsur 104 masih dalam tanda tanya. Grup Berkeley mengajukan nama rutherfordium (Rf) untuk menghormati Ernest Rutherford, fisikawan Selandia Baru. Sementara ini, organisasi International Union of Pure and Applied Physics mengajukan nama sementara yang netral unnilquadium.
2.4.2   Sifat Fisik dan Kimia Senyawa Rutherfordium
Simbol
:
Rf
Radius Atom
:
Ã…
Volume Atom
:
cm3/mol
Massa Atom
:
-261
Titik Didih
:
K
Radius Kovalensi
:
Ã…
Struktur Kristal
:
n/a
Massa Jenis
:
g/cm3
Konduktivitas Listrik
:
x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas
:
n/a
Konfigurasi Elektron
:
[Rn]5f14 6d2 7s2
Formasi Entalpi
:
kJ/mol
Konduktivitas Panas
:
Wm-1K-1
Potensial Ionisasi
:
V
Titik Lebur
:
K
Bilangan Oksidasi
:
n/a
Kapasitas Panas
:
Jg-1K-1
Entalpi Penguapan
:
kJ/mol
2.4.3      Kegunaan Rutherfordium

Adapun kegunaan dari unsur Rutherfordium ini belum diketahui karena unsur Rutherfordium ini merupakan unsur transuranium yang termasuk transaktinida, yang berarti bahwa memiliki nomor atom lebih besar dari nomor atom Uranium (92), dan semua unsur yang memiliki nomor atom lebih dari 92 tidak ditemukan di alam. Kesemua unsur tersebut termasuk Rutherfordium merupakan unsur radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek dari bumi, sehingga atom-atom ini jika pernah ada di bumi telah lama meluruh.






III. PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Unsur-unsur golongan IVB merupakan unsur-unsur logam yang sangat keras dan merupakan konduktor yang baik serta memiliki titik leleh dan titik cair yang tinggi. Unsur-unsur golongan IVB ini terdiri dari Titanium (Ti), Zirkonium (Zr), Hafnium (Hf), dan Rutherfordium (Rf), yang semuanya memiliki Konfigurasi elektron terluar (n-1) d2 ns2. Akan tetapi, keempat unsur tersebut juga memiliki sejarah, karakteristik, dan kegunaan yang berbeda-beda. Seperti titanium, dapat digunakan untuk bahan pembuat pesawat, zirkonium yang digunakan untuk pembuatan baja, membuat batang kendali reaktor yang digunakan dalam kapal selam nuklir, dan Rutherfordium yang hanya dapat disintesis dan bersifat amat radioaktif.

3.2   Saran
Mengetahui sejarah, sifat, dan kegunaan suatu unsur adalah penting bagi seorang kimiawan maupun masyarakat, karena dengan mengetahui sejarah, sifat, dan kegunaan suatu unsur, kita dapat memahami bagaimana cara menggunakan unsur tersebut dengan benar dan tidak menyalahgunakannya untuk perbuatan yang tidak baik, karena bahan kimia/unsur kimia dapat saja digunakan untuk kebaikan dan keburukan. 



DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Sahira, Naila. 2011. Kimia. Jakarta: PT. Grasindo
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya Cet.1.Bandung : Yrama Widya.
Anonim. 2008. Zirkonium. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/Zirkonium pada 13 Mei 2014 pukul 19.00 WIB.
Anonim 2011. Golongan IVB. Diunduh di http://www.scribd.com/doc/91967383/GOLONGAN-IV-B pada 8 Mei 2014 pukul 20.16 WIB
Nasution, Irul. 2013. Unsur-Unsur Golongan IVB. Diunduh di http://dunia-artikelkimia.blogspot.com/2013/04/unsur-unsur-golongan-ivb-kimia_9818.html pada 15 Mei 2014 pukul 21.20 WIB
Septyssi. 2010. Unsur Golongan IVB. Diunduh di http://neverendingstory-chems08.blogspot.com/2010/03/setelah-kemaren-udah-posting-tentang.html pada 15 Mei 2014 pukul 21.21 WIB




Posting Komentar