TANTANGAN GURU DALAM MENDIDIK TERHADAP KEMAJUAN
TEKNOLOGI DAN INFORMASI SERTA PERANAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGOPTIMALKAN
POTENSI PESERTA DIDIK
Penulis
Nama :
1. Dhes Retno Putri (1313023013)
2. Elsie Tiara Pramesti (1313023024)
3. Wayan Gracias (1313023090)
4. Yustina Retno K.W. (1313023098)
P.S. :
Pendidikan Kimia (B)
Mata Kuliah :
Bimbingan Konseling di Sekolah
Dosen :
Diah Utami Ningsih
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung
Bandarlampung
22 September 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah Bimbingan Konseling di Sekolah dengan
materi yang berkenaan dengan tantangan
guru dalam mendidik dikaitkan dengan kemajuan teknologi dan informasi serta
peranan guru bidang studi dalam mengoptimalkan potensi peserta didik dapat
diselesaikan secara tepat waktu.
Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada Ibu Diah Utami
Ningsih selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling di Sekolah yang telah
membimbing penulis selama proses pembuatan makalah.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik secara isi maupun
bahasa yang digunakan di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Bandarlampung, 22 September 2014
Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Saat ini kita hidup pada zaman yang
hampir seluruh aktivitasnya mengandalkan peralatan sebagai hasil dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Teknologi berkembang
sedemikian pesatnya serta memberikan dampak pada seluruh aspek kehidupan
manusia, termasuk pendidikan. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka
semakin mudah manusia di dunia untuk mengakses segala kebutuhannya dengan waktu
yang relatif singkat dan menghemat biaya.
Permasalah yang timbul akibat dari perkembangan zaman
antara lain krisis ekonomi global, pemanasan global, terorisme, rasisme, drug abuse, human trafficking, masih rendahnya kesadaran berbudaya, kesenjangan
mutu pendidikan antar kawasan dan sebagainya. Setiap masalah tersebut membutuhkan
pemecahan yang harus dilakukan masyarakat secara bersama sama.
Untuk memecahkan masalah tersebut di atas, manusia
dituntut mampu untuk membaca setiap tantangan yang ada pada masa kini. Manusia
harus mampu untuk mencari sendiri pemecahan masalah yang timbul dari dampak
kemajuan zaman karena tidak semua kemajuan zaman berdampak baik, dampak negatif
juga harus diperhitungkan. Manusia harus tangguh dan mampu untuk berkompetensi
untuk menghadapi tantangan itu. Untuk menciptakan manusia yang mampu
berkompetensi untuk menghadapi kemajuan zaman, diperlukan lembaga pendidikan,
tempat di mana guru memainkan peranan yang sangat vital. Guru sangat berperan
dalam
membentuk dan menghasilkan sumber daya manusia yang
unggul dan memiliki kompetensi yang tinggi. Oleh sebab itulah hendaknya perlu
diketahui apa saja tantangan guru dalam mendidik yang berkaitan dengan kemajuan
teknologi dan informasi serta peranan guru bidang studi dalam mengoptimalkan
potensi peserta didik.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi penulisan
makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Apa pengertian dan peranan guru?
b.
Apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam
perkembangan teknologi dan informasi?
c.
Bagaimana peranan guru dalam mengoptimalkan potensi
peserta didik?
d.
Apa solusi dalam menghadapi tantangan guru dalam
perkembangan teknologi dan informasi?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya
adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui pengertian dan peranan guru
b.
Mengetahui tantangan yang dihadapi guru dalam
perkembangan teknologi dan informasi
c.
Mengetahui peranan guru dalam mengoptimalkan potensi
peserta didik
d.
Mengetahui solusi dalam menghadapi tantangan guru
dalam perkembangan teknologi dan informasi
II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dan Peran Guru
Guru adalah profesi yang mempersiapkan
sumber daya manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi
kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan
pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan
guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju
dimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan fungsi
sebagaimana mestinya, bangsa dan negara ini akan tertinggal dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang kian waktu tidak terbendung lagi
perkembangannya.
2.2
Tantangan yang Dihadapi Guru dalam Perkembangan
Teknologi dan Informasi
Secara umum tantangan yang dihadapi guru
di era globalisasi dan multicultural ini adalah bagaimana pendidikan mampu
mendidik dan menghasilkan siswa yang memiliki daya saing tinggi (qualified),
atau justru malah “mandul” dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan yang
penuh dengan kompetensi dalam berbagai sector, mampu menghadapi tantangan di
bidang politik dan ekonomi, mampu melakukan riset secara koperhensif di era
reformasi serta mampu membangun kualitas kehidupan sumber daya manusia. Di
samping itu, dilihat dari segi aktualisasinya pendidikan merupakan proses
interaksi antara guru (pendidik) dengan siswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang telah ditentukan. Guru, siswa dan tujuan pendidikan merupakan
komponen utama pendidikan. Ketiganya membentuk triangle,
yang jika hilang salah satunya, maka hilang pulalah hakikat pendidikan. Namun
demikian, dalam situasi tertentu tugas guru dapat dibantu oleh unsur lain,
seperti media teknologi tetapi tidak dapat digantikan. Oleh karena itulah,
tugas guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik profesional.
Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di
abad 21, yaitu:
(1)
Teaching in multicultural society, mengajar
di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
(2)
Teaching for the construction of meaning, mengajar
untuk mengkonstruksi makna (konsep)
(3)
Teaching for active learning, mengajar
untuk pembelajaran aktif
(4)
Teaching and technology, mengajar
dan teknologi
(5)
Teaching with new view about abilities, mengajar
dengan pandangan baru mengenai kemampuan
(6)
Teaching and choice, mengajar dan pilihan
(7)
Teaching and accountability, mengajar
dan akuntabilitas.
Lebih
lanjut, Yahya (2010) menambahkan tantangan guru di Abad 21 yaitu:
(1)
Pendidikan yang berfokus pada character
building
(2)
Pendidikan yang peduli perubahan iklim
(3)
Enterprenual mindset
(4)
Membangun learning community
(5)
Kekuatan bersaing bukan lagi kepandaian tetapi
kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills)
Menurut
Makagiansar (1996) memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami pergeseran
perubahan paradigma yang meliputi pergeseran paradigma: (1) dari belajar
terminal ke belajar sepanjang hayat, (2) dari belajar berfokus penguasaan
pengetahuan ke belajar holistik, (3) dari citra hubungan guru-murid yang
bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan, (4) dari pengajar yang
menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan keseimbangan fokus
pendidikan nilai, (5) dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan
buat teknologi, budaya, dan komputer, (6) dari penampilan guru yang terisolasi
ke penampilan dalam tim kerja, (7) dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke
orientasi kerja sama. Dengan memperhatikan pendapat ahli tersebut nampak bahwa
pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang bersifat
kompetitif.
2.3
Solusi Menghadapi Tantangan Guru dalam Perkembangan
Teknologi dan Informasi
Untuk menghadapi
tantangan guru pada saat ini, maka sangat diperlukan guru yang profesional agar
dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam konteks ini
Makagiansar menawarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru guna
menghadapi era global yaitu:
1.
Kemampuan
antisipasi
Kemampuan
antisipasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang pendidik untuk
mengantisipasi dan mencegah terjadinya masalah baik dalam proses pembelajaran
maupun masalah yang mungkin timbul diluar pembelajaran. Misalnya kemampuan
antisipasi dapat dilakukan dengan cara guru mempersiapkan sarana prasarana dan
segala sesuatunya agar tidak terjadi kendala dalam proses KBM.
2.
Kemampuan
mengenali dan mengatasi masalah
Seorang pendidik perlu melakukan
pendekatan terhadap peserta didiknya untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi
masalah yang dihadapi oleh peserta didiknya baik itu yang berkaitan dengan
akademi maupun non akademi. Tidak hanya berhenti pada mengenali masalah saja,
namun juga dilakukan follow up pemilihan solusi dari masalah yang dihadapi
siswa dan melaksanakan solusi tersebut sehingga masalah peserta didik dapat
teratasi.
3.
Kemampuan
mengakomodasi
Seorang guru harus mampu mengakomodasi perbedaan yang
terdapat pada peserta didiknya. Perbedaan disini dapat berupa kebutuhan antara
satu individu dengan individu lain. Guru dapat mengakomodasi kebutuhan peserta
didik dalam kaitannya dengan pembelajaran seperti menyediakan kebutuhan akan
ilmu, dan sarana prasarana bila mampu.
4.
Kemampuan
melakukan reorientasi
Sikap terhadap suatu hal. Guru perlu menentukan
acuan-acuan apa saja yang akan dicapai Sebagai pendidik, guru harus mampu
melakukan reorientasi yaitu meninjau kembali suatu wawasan dan menetukan dan
membuat peserta didiknya yakin dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
5.
Kompetensi
generic (generic competences)
Kemampuan generik merupakan kemmapuan yang harus
dimiliki seorang pendidik yang didalamnya mencakup strategi kognitif, dan dapat
pula dikenal dengan sebutan kemampuan kunci-kunci, kemampuan inti (core skill),
kemampuan essensial, dan kemampuan dasar. Kemampuan generik antara lain
meliputi : keterampilan komunikasi, kerja tim, pemecah masalah, inisiatif dan
usaha (initiative dan enterprise), merencanakan dan mengorganisasi, menegemen
diri, keterampilan belajar dan keterampilan teknologi (Gibb dalam Rahman, 2008)
6.
Keterampilan
mengatur diri (managing self skills),
Mendorong diri sendiri untuk mau mengatur semua unsur
kemampuan pribadi, mengendalikan kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan
mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna.
Bagaimana seseorang guru bisa menjadi seorang guru yang professional dan
berbudi luhur kalau ia tidak dapat mendorong, mengatur, mengendalikan, dan
mengembangkan semua sumber daya pribadinya. Oleh karena itu keterampilan
mengatur diri bagi seorang guru adalah sangat mutlak diperlukan agar dapat
menjalankan segala tugasnya dengan baik.
7.
Keterampilan
berkomunikasi (communicating skills),
Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan utama
yang harus dimiliki untuk mampu membina hubungan yang sehat dimana saja, di
lingkungan sosial, sekolah, usaha dan perkantoran, di kebun atau dimana saja.
Sebagian besar masalah yang timbul dalam kehidupan sosial adalah masalah
komunikasi. Jika keterampilan komunikasi dimiliki maka akan sangat besar
membantu meminimalisasi potensi konflik sekaligus membuka peluang sukses
8.
Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of
managing people and tasks)
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar
dapat mengelola peserta didiknya sekaligus tugas keguruanya agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan. Mengelola orang dengan mengenali emosi orang lain
berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan
keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha
mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar
dalam berhubungan dengan manusia secara efektif. Dari segi tugas,guru berfungsi
memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat, dan memberikan
tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta
pendidik.
9.
Kemampuan
mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and change).
Kemampuan mobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu
guru berfungsi melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode,
cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran
bermakna dan melahirkan pendidikan yang berkualitas. Guru bertanggung jawab
untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan
menjadi pewaris masa depan dan guru berperan untuk menyampaikan berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
semangat kompetitif juga meruapakan hal penting bagi guru-guru yang profesional
karena diharapkan mereka dapat membawa atau mengantarkan peserta didiknya
mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki era global yang
melek ilmu pengetahuan dan teknolog, dan sangat kompetitif.
Di era global karakteristik guru harus jelas dan tegas
dipertahankan antara lain adalah:
a.
Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni
b.
Memiliki kepribadian yang kuat dan baik
c.
Memiliki keterampilan membangkitkan minat peserta
didik dalam bidang IPTEK
Setidaknya
ada empat prasyarat bagi seorang guru agar dapat bekerja professional, yaitu:
1.
Kemampuan guru mengolah/ menyiasati kurikulum,
2.
Kemampuan guru
mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan
3.
Kemampuan guru memotivasi siswa untuk belajar sendiri
4.
Kemampuan guru untuk mengintegrasikan berbagai mata
pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh (perlu adanya pembelajaran terpadu)